Daftar Blog Saya

Daftar Blog Saya

Daftar Blog Saya

Rabu, 14 Mei 2014

Karakteristik Media Audio


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada umumnya keberadaan media audio muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran audio berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
Dengan demikian media pembelajaran audio ini kami gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam materi statistika dasar khususnya mengenai Mean dan Median. Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah yang bertema “Media Pembelajaran Audio“.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.       Jelaskan Pengertian Media Audio !
2.      Sebutkan Karakteristik media audio !

C.     TUJUAN
Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertian media audio dan karakteristiknya serta  mampu menjelaskan dengan jelas.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Audio
Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar – mengajar
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
·         Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
·         Personal
·         Cenderung satu arah
·         Mampu menggugah imaginasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara ,kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

1.      Fungsi Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
·         Pemusatan  perhatian  dan  mempertahankan  perhatian.
·         Mengikuti pengarahan.
·         Melatih daya analisis.
·         Menentukan arti dan konteks.
·         Memilah informasi dan gagasan.
·         Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Selain  itu juga  
Sudjana  (2005 : 129 )  menambahkan  pemanfaatan  fungsi
Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
·         Pengajaran  musik  literaty  ( pembacaan sajak ) , dan  kegiatan  dokumentasi.
·         Pengajaran Bahasa Asing ,  baik  secara  Audio  ataupun secara Audio Visual.
·         Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
·         Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa       dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
2.      Manfaat Media Audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.
Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai   berikut :
·         Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi  agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
·         Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio.

B.     Karakteristik media audio
Karakteristik media audio pembelajaran yang menjadi focus pembahasan kita kali ini adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera penfengaran.
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik dll.).
Media audio sendiri memliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan-kelebihannya sebagai berikut:
·      Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.
·      Mampu membangkitkan system dalam imajinasi.
·      Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata itu.
·      Mampu mempengaruhi suasana dan prilaku siswa melalui musik latar dan efek suara.
·      Sangat tepat / cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening (pendengaran).
Disamping memiliki kelebihan media audio juga memiliki keterbatasan dan kekurangan. Kekurangan media audia yang mencolok adalah komunikasinya hanya satu arah (one way comunication).
Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.
·      Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan atau pembedaan rangsang audio yang relevan.
·      Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar ketera-mpilan verbal.
·      Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara narrator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari teknik ini.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat kita akan membuat program naskah audio.
·      Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak hanya bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu.
·      Persoalan adaptasi.
·      Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum dan mudah dimengerti.
·      Musik.
Ada beberapa jenis musik yang digunakan dalam program audio:
·      Musik tema adalah musik yang menggambarkan watak/situasi tertentu suatu program.
·      Musik transisi adalah musik penghubung dua adegan.
·      Musik latar adalah musik yang digunakan untuk mengiringi percakapan atau pembacaan teks, yakni sebagai pemberi variasi, memberi tekanan, memberikan nuansa dan yang terpenting menggugah emosi pendengaran.
·      Musik suara adalah musik yang digunakan untuk memberi tekana atau kejutan dalam waktu yang sangat singkat dan pada waktu yang tepat.
·      Daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit dan untuk anak-anak 15 s/d 25 menit.
Di dalam penulisa naskah program audio sering menggunakan beberapa istilah sebagai berikut:
·      Announcer (ANN)
·      Narator (NAR)
·      Musik (background, suasana, tema, transisi, bridge
·      Sound effect (FX)
·      Fade in
·      Fade out
·      Off mike
·      Cross fade
·      Musik : in – up – down – out
·      Musik : in – up – down – under

Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain  :
·      Piringan Hitam (PH).
Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
·      Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.
·      CD dan DVD
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores,  kotor,  berjamur atau mengalami kerusakan lainnya.  Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.
·      (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.
·      Audio Digital (WAV)
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah  iPod.



C.    Integrasi
Penggunaan media audio hanya dibatasi oleh imajinasi anda dan siswa anda. Anda dapat menggunakan media audio dalam semua fase pembelajaran, dari pendahuluan hingga evaluasi pembelajaran siswa.  Media audio mampu menyesuaikan kecepatan belajar siswa. Siswa yang lambat bisa mengulang pembelajaran karena media bisa menjadi “tutor yang sangat sabar”. Sementara siswa yang mampu belajar cepat bisa belajar sesuai kecepatannya.
Audio bahan ajar yang telah direkam sebelumnya tersedia untuk berbagai mata pelajaran.  Untuk kelas music, tape dan CD dapat digunakan untuk memperkenalkan bahan baru atau memberikan music pengiring.  Suara dari berbagai instrument music sendiri atau dikombinasikan. Di TK dan  awal SD, tape dan CD dapat digunakan untuk  mengembangkan ritme, bercerita, bermain dan bermain drama atau lagu. Dipelajaran ilmu social, tape recorder bisa digunakan untuk memutar kembali suara pelaku sejarah untuk didengarkan dikelas. Hal hal yang mutakhir juga bisa di tampilkan.
Aplikasi yang umum  dari media audio adalah dalam pusat studi (learning centers), tempat yang biasanya juga disebut “listening centers” karena menggunakan bahan bahan audio. (lihat kembali Bab II).
Kaset dan CD juga bisa diputar di mobil dan didengarkan sambil mengemudi. Kaset dan bentuk audio lainya juga bisa disiapkan oleh siswa untuk digunakan presentasi dikelas.  Misalnya untuk music pengiring pidatonya atau memutar hasil interviewnya dikelas agar didengar dikelas.
Kaset dan bentuk audio lain bisa menjadi cara yang sangat bagus untuk merekam kecakapan siswa berbicara dan membaca keras untuk portofolio.  Siswa bisa menyiapkan paragraph khusus atau membaca bahan tertentu untuk menambah koleksinya   untuk mendemonstrasikan kemajuannya.
Bahan pelatihan ketrampilan dan pelatihan mandiri untuk orang dewasa tersedia juga dalam bentuk kaset dan bentuk audio lainya. Peralatan tersebut bisa digunakan mengajari orang untuk menggunakan program komputer khusus  yang mencantumkan langkah langkah prosedurnya. Bagian kepegawaian bisa memutar bahan bahan untuk dipelajari karyawan dalam perjalanan. Cara ini membuat karyawan memahami prosedur  atau kebijakan perusahaan yang baru tanpa perlu membaca.
Aplikasi yang paling khusus dari rekaman audio adalah “buku yang bisa bicara” untuk tuna netra dan siswa yang memiliki keterbatasan pengelihatan.
1.      Membuat Rekaman untuk Kelas
Siswa dan guru dapat dengan mudah menyiapkan kaset  mereka sendiri.  Siswa dapat menggunakan kaset  untuk mengumpulkan sejarah dan menyiapkan laporan lisan. Guru dapat menyiapkan rekaman tape untuk memberikan petunjuk pembelajaran, contohnya, pada sekolah kejuruan. Latihan ketrampilan seperti pronunciation (lafal pengucapan) bahasa asing  bisa juga menggunakan kaset.
Saat ini merekam dengan audio digital sangat mudah dilakukan. Dengan teknologi digital, suara bisa di kirim dengan mudah.
2.      Menggandakan dan mengedit kaset
Prosedur untuk menggandakan kaset relative sederhana. Anda dapat menggandakan kaset dengan 3 cara: metode akustik, metode elektronik dan metode duplicator kecepatan tinggi.
Metode akustik tidak memerlukan peralatan khusus, hanya dua recorder.  Satu recorder memutar kaset asli dan suara ditransfer via mikropon ke kaset kosong pada recorder lain. Kekurangan metode ini kemurnian rekaman ini berkurang saat suara ditransfer melalui udara ke mikropon dan  bisa saja “suara lain” dari lingkungan ikut terekam.
Pada metode elektronik, problem diatas tidak terjadi.  Sinyal ditransfer melalui kabel yang murah.  Kabel dari output mesin kesatu  terhubung dengan input pada mesin kedua.
Pada recorder yang memiliki tempat untuk dua kaset, anda bisa dengan mudah menggunaknnya untuk merekam.
Pada metode menggandakan  dengan kecepatan tinggi, diperlukan mesin khusus.  Hasilnya bisa lebih sempurna dibandingkan dua langkah yang lain.
Anda mungkin ingin mengedit hasil rekaman, membuang yang salah atau kurang bagus atau mengadaptasi untuk situasi pembelajaran. Atur dua recorder seperti untuk menggandakan dan rekam hanya bagian yang diinginkan.  Tape recorder  kaset dua bisa memudahkan proses ini.
3.      Memilih Bahan Audio
Sebelum memilih bahan audio, anda harus menganalisa audien anda dan menetapkan tujuan menurut model ASSURE. (lihat kembali bab 3). Kemudian baru anda siap untuk memilih, memodifikasi dan mendesain bahan audio anda.
Saat memilih bahan audio, carilah bahan yang tersedia didaerah anda. Konsultasikan dengan ahli media untuk menentukan apa yang tersedia di media center.  Atau anda bisa membelinya.
Anda sebaiknya meninjau kembali dan menilai baik bahan yang tersedia di pasar atau diproduksi secara local sebelum menggunakannya untuk siswa anda.
4.      Menggunakan Bahan Bahan Audio
Langkah berikutnya sesudah anda memilih  dan memproduksi bahan audio anda adalah menggunakannya dengan siswa anda. Langkahnya meliputi preview bahan, menyiapkan bahan, menyiapkan lingkungan dan kelas, menyiapkan siswa, dan berikan pengalaman belajar.
5.      Memerlukan Partisipasi Pebelajar
Sebelum anda mulai pelajaran, tentukan bagaimana caranya membuat siswa aktif terlbat.  Salah satu tekniknya adalah dengan memberi pertanyaan untuk dijawab saat mereka mendengarkan.
6.      Evaluasi dan Revisi
Menentukan tingkat efektifitas bahan audio yang digunakan bisa dengan mengumpulkan data dengan membuat observasi , evaluasi hasil tes, dan mendiskusikan dengan siswa tentang apa yang “dialami”.  Anda mungkin akan memutuskan untuk merevisi bagaimana penggunaan bahan itu atau memodifikasi bahan itu sendiri.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
·         Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
·         Personal
·         Cenderung satu arah
·         Mampu menggugah imaginasi
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
·         Pemusatan  perhatian  dan  mempertahankan  perhatian.
·         Mengikuti pengarahan.
·         Melatih daya analisis.
·         Menentukan arti dan konteks.
·         Memilah informasi dan gagasan.
·         Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Karakteristik media audio pembelajaran yang menjadi focus pembahasan kita kali ini adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera penfengaran.
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik dll.).
Media audio sendiri memliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan-kelebihannya sebagai berikut:
·      Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.
·      Mampu membangkitkan system dalam imajinasi.
·      Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata itu.
·      Mampu mempengaruhi suasana dan prilaku siswa melalui musik latar dan efek suara.
·      Sangat tepat / cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening (pendengaran).


DAFTAR PUSTAKA

Muradi,yudhi: Media Pembelajaran
http://one.indoskripsi.com/node/9008…
Setyosari, P dan Sihkubaden. 2005. Media Pembelajaran. Elang Mas.
Smaldino, S.E. , Lowther, D. L. and Russel, J.D. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Ninth edition. Merill Prentice Hall

1 komentar: