ISBN dan ISSN
A.
ISBN
International Standard Book Number
atau ISBN ( dalam Bahasa Indonesia Angka Buku Standar Internasional)
adalah pengindentikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial.
Pengidentifikasian ini dapat membedakan buku tidak hanya dari judul, tetapi
bisa diklarifikasikan juga hingga perbedaan jenis bahan pembuatan buku. Tujuan
utamanya adalah mempermudah pihak distributor, perpustakaan, konsumen, dan
lainnya yang terlibat dalam perbukuan untuk mengidentifikasikan suatu buku secara
spesifik sehingga tidak timbul adanya perbedaan dari apa yang dicari dengan
yang didapatkan.
Hal
seperti ini penting karena banyaknya buku dengan judul yang sama saat ini
akibat banyaknya jumlah buku yang beredar, dan masih banyak factor lain yang menyebabkan
pentingnya ISBN ini. ISBN diciptakan di Inggris pada tahun 1966 oleh W H Smith,
seorang pedagang buku dan peralatan tulis
Seiring
dengan semakin berkembangnya berbagai aspek dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka para ilmuwan telah memulai pengembangan aplikasi suatu disiplin
ilmu, agar tercipta suatu kemudahan dalam menyelesaikan suatu masalah dan
aplikasinya dapat membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh dalam hal ini
yaitu agar terjadi kemudahan dalam pengidentifikasian suatu buku, di zaman yang
serba teknologi seperti ini dibutuhkanlah berbagai kemudahan dalam segala aspek
kehidupan, para ilmuwan tentunya mencari solusi yang terbaik untuk melakukan
hal tersebut. Oleh karena itu diaplikasikanlah suatu fungsi yang dapat
digunakan dalam penomoran untuk pengidentifikasian suatu buku yang kita kenal
dengan ISBN.
Mulanya
disebut Standard Book Numbering atau SBN yang digunakan hingga tahun
1974. Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO2108 tahun 1970.
ISBN diperuntukkan khusus bagi penerbitan buku non seri, yaitu buku selain dari
majalah, warta ,Koran, dan lain sebagainya. Nomor ISBN hanya bisa dipergunakan
sebagaimana diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di
Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di
tiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Perwakilan
lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional yang
beralamat di Jalan Salemba, Jakarta.
Nomor ISBN dapat diperoleh dengan
menghubungi Perpustakaan Nasional dengan cara datang langsung atau melalui
Faksimili dengan persyaratan yang harus ada:
• surat permohonan berisi judul buku
beserta sinopsis buku yang akan diterbitkan.
• biaya administrasi Rp25.000 per judul
buku
ISBN telah mengalami perubahan, awalnya
ISBN terdiri atas 10 digit angka yang kini dikenal ISBN-10, namun sejak tahun
2007 ISBN telah berubah menjadi 13 digit yang dikenal dengan ISBN-13
Gambar
: contoh langsung penjelasan ISBN pada barcode harga buku
Pada dasarnya ISBN memiliki empat bagian
(dengan mengabaikan bagian pertama dari ISBN-13). Empat Bagian itu adalah :
·
Bagian
pertama menjelaskan bagian pengidentifikasian kelompok yang biasanya dibagi
atas negara atau bahasa. Angka 0 atau 1 untuk negara berbahasa Inggris, 2 untuk
Negara berbahsa perancis, 3 untuk negara berbahasa Jerman, 4 untuk negara
berbahasa Jepang, 5 untuk negara berbahasa Rusia, lalu 7 untuk negara Cina, dan
masih banyak lagi. Unutk Indonesia yaitu 602 dan 979
·
Bagian
Kedua berfungsi dalam mengidentifikasi penerbit buku.Penerbit buku tersebut
tentunya adalah penerbit – penerbit buku yang terdaftar di ISBN. Penerbit besar
akan memiliki digit yang lebih kecil pada bagian ini karena digit yang
Bagian
Ketiga mengidentifikasikan judul buku. Jumlah digitnya menyesuaikan dengan
jumlah digit yang telah dipakai pada bagian penerbit.
• Bagian keempat adalah angka validasi.
Angka ini berguna untuk memeriksa ketepatan pembuatan Makalah II2092
Probabilitas dan Statistik – Sem. I Tahun 2010/2011 suatu angka ISBN dengan
pola – pola yang sesuai.
Bagian
pertama dari ISBN-1, yaitu angka 978 atau 979merupakan bagian dari penomoran
EAN atau UPC (Universal Product Code) yang digunakan dalam
mengidentifikasikan suatu produk adalah buku. UPC digunakan dalam memberikan
nomor pada CD, kaset, dan barang-barang lainnya. Dengan kata lain ISBN-13
merupakan langkah mengubah ISBN sehingga lebih mendekati penomoran EAN atau
UPC.
Gambar
: variasi ISBN beberapa buku berbeda dengan penerbit yang sama
Gambar
: ISBN 10 dan ISBN 13 pada satu lembar barcode
Gambar
ISBN untuk sebuah buku
B. ISSN
ISSN
adalah singkatan dari International Standard Serial Number atau Standar Internasional Nomor Majalah ( mis: ISSN
0126-1460 ). ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor
pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan
berkala adalah majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan
tahunan, maupun prosiding.
Deretan
8 angka tersebut merupakan nomor pengenal dari majalah tersebut,. Manfaat dari
nomor ISSN ini adalah memudahkan pelaksanaan administrasi seperti pemesanan
sebuah majalah akan cukup dengan menyebutkan nomor ISSN-nya. Nomor ISSN ini
akan menghilangkan keragu-raguan karena ternyata banyak majalah yang sama atau
hampir sama judul / namanya.
Jadi,
setiap majalah mempunyai ISSN-nya sendiri, yang tidak akan dipakai oleh majalah
lain. Bila majalah berganti judul, maka majalah itu juga akan memperoleh nomor
ISSN baru. Ini diberikan kepada semua jenis majalah, termasuk penerbitan
berseri.
ISSN
diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris,
Perancis. ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun
nasional. Pusat regional untuk Asia berkedudukan di Thai National
Library, Bangkok-Thailand. Untuk Indonesia, yang ditugaskan memantau terbitan
berkala yang dipublikasikan dan memberikan ISSN adalah PDII-LIPI Jakarta.
BEBERAPA
HAL TERKAIT PENGURUSAN ISSN:
Terbitan bekala yang akan mendapatkan ISSN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Terbitan bekala yang akan mendapatkan ISSN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
·
Membuat
surat permohonan
·
Mengirim
(dua) eksemplar terbitan terakhir apabila sudah diterbitkan dan (tiga) lembar
fotokopi halaman muka (sampul depan) majalah yang akan terbit lengkap dengan
penulisan volume, nomor, dan tahun terbit dalam angka Arab
·
Satu
lembar fotokopi daftar isi yang akan terbit
·
Satu
lembar fotokopi daftar dewan redaksi
·
Mengisi
formulir bibliografi majalah dan formulir evaluasi yang disediakan PDII,
kemudian dikirim kembali melalui email
·
Membayar
biaya administrasi sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) ke rekening
PDII-LIPI
Contoh
ISSN:
Gambar ISSN
Gambar ISSN dalam Blog
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan – penjelasan yang tertulis di atas, dapat diketahui bahwa ISBN-10
dan ISBN-13 menggunakan pola – pola bilangan dan makna – makna tertentu dari
penyusunan angkanya. Karena itu penyusunan angka –angka tersebut tidak bisa
sembarangan. Angka Validasi menjadi bagian terpenting dalam pemeriksaan
kebenaran sebuah ISBN dan memiliki aturan yang ketat dalam penentuan nilainya.
ISSN
adalah singkatan dari International Standard Serial Number atau Standar Internasional Nomor Majalah ( mis: ISSN
0126-1460 ). ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor
pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan
berkala adalah majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan
tahunan, maupun prosiding.
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Rinaldi. (2009). Matematika Diskrit Edisi
Ketiga.Bandung:Informatika.
Wykes, Zoë.2005. ISBN-13 For Dummies®, Special Edition
.Hoboken : Wiley Publishing.
http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numbe
r#cite_note-13
http://en.wikipedia.org/wiki/Modular_arithmetic
http://www.isbn-international.org/agency?rmpdf=1
Range Message .
http://isbndb.com/
http://www.honeylizious.com/2011/04/13-menjadi-pengurusisbn.
http://www.azalea.com/faq/isbn-13/
http://www.centralbooks.com/barcode.htm
http://cosgb.blogspot.com/2010/11/w-h-smith-son.html
http://www.ayasnotes.com/tentang-issn-penjelasan-tentang-issn.html
0 komentar:
Posting Komentar